Rabu, 10 Oktober 2012

MUKJIZAT AL QUR’AN

Al Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW Alqur’an merupakan wahyu yang sekaligus mukjizat terbesar bagi nabi Muhammad yanag sekaligus mukjizat terbesar diantara mukizat-mukjizat yang telah diberikan oleh Alloh kepada Nabi-Nabi sebelum nabi Muhammad.
 Dari kenyataan tersebut  maka ketika kita terkagum-kagum dengan cerita Nabi Musa dengan tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular dan bisa membelah samudera, atau mendengar kisah Nabi Isa yang bisa menyembuhkan orang yang sudah meninggal dunia atau kisah Nabi Nuh yang bisa memprediksi datangnya banjir semua itu masih kalah besar dibanding mukjizat Al Qur’an. Namun begitu masih banyak umat Islam yang belum bisa merasakan kebesaran mukjizat tersebut dan masih menganggap lebih hebat mukjizat yang diberikan nabi terdahulu sehingga saking terkagumnya banyak yang meniru model dakwah nabi terdahulu dengan jalan menurunkan malapetaka kepada umat yang yang di anggap kafir, yaitu dengan jalan terror bom. Padahal Al Qur’an adalah penyempurna ajaran-ajaran terdahulu.
Padahal maksud diberikannya mukjizat kepada para nabi adalah untuk menjadi hujjah kenabian supaya umat mau mengikuti ajaran syariat Islam yang Tauhid, bukan malah memusuhi Islam. Mukjizat seperti inilalah yang dimiliki Al Qur’an yang telah terbukti diterapkan oleh Nabi Muhammad sehingga beliau dijadikan uswatun khasanah.
Setelah orang masuk Islampun Mukzizat Al Qur’an menuntun umatnya menuju kebahagiaan.
Macam-macam mujizat Al Qur’an
Al Qur’an dilihat dari segi manapun merupakan mujizat.
  1. Dari bahasa merupakan mujizat sebab sebelum qur’an turun byk diselenggarakan sayembara syair. Ternyata keindahan mujizat Al Qur’an ketika tidak ada yang bisa menandingi sampai sekarang. Ummul Qois seorang ahli syair sangat tertawan dengan keindahan Al Qur’an sehingga ia masuk Islam.
  2. Dari Sejarah, seorang ahli sejarah Perancis menyatakan bahwa Al Qur’an mustahil dibuat ole Muhammad yang justru seorang Ummi. Kisah-kisah yang ada dalam Al Qur’an dilihat dari urutan dan kejadian sejarahnya sangat otentik. Pas dengan kenyataan
  3. Dari segi Seni, merupakan satu-satunya kitab suci yang mempunyai cabang-cabang lagu tilawah.
  4. Membacanya bisa menjadi obat penawar, menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani.

Fadlilah Membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an adalah amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya adalah Kitab Suci Illahi. Al Qur’an adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin,  baik dikala senang maupun di kala susah, dikala gembira maupun dikala sedih. Bahkan membaca Al Qur’an itu bukan saja sebagai amal ibadah, tapi juga sebagai obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.
Testimoni pembaca al Qur’an
Ahmad (nama samaran) adalah seorang pemuda dari keluarga miskin dan menikah dengan seorang hafidzoh dari keluarga yang lumayan kaya. Karena masih menganggur maka permasalahan ekonomi sering menjadi sebab pertengkaran diantara mereka berdua, sehingga pernah suatu ketika karena sudah ngga tahan sang istri minta cerai. Sang suami mengijinkan dan mau memenuhi keinginan sang Istri tetapi dengan satu syarat. Yaitu sebelum memutuskan bercerai sang istri diminta untuk menghatamkan Al Qur’an 40 kali selama 40 hari. Jika dalam waktu tersebut sang suami tidak bisa memberikan rezeki yang layak maka sang suami akan memenuhi tuntutan istri untuk bercerai. Tuntutan dan syarat suami istri tersebut dicatat dalam perjanjian bermaterai. Mulailah sang istri mengamalkan membaca Al Qur’an. Baru 25 hataman, rezeki berdatangan ke rumah luar biasa. Setiap hari ada orang yang dating meminta bantuan sang jasa sang suami dan rezeki pun berdatangan. Akhirnya sang istri ngga jadi menuntut cerai karena ekonomi sekarang sudah membaik. Sekarang (thn 2011) suami istri tersebut sedang menunaikan ibadah haji dalam usia yang relative muda, 42 tahun. 
 Tentang keutamaan membaca Al Qur’an Rosululloh telah menyatakan dalam suatu hadits:
,Kø÷ÎòŸ ŒBÈóÀô¨òŸŒË Kø÷ÎòŸ BÈóZ͘i øÒòU•jôM•ÜA ½òRòÀò·  ÆFA–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ð˜hú»A Åø¿–ÛóÀô»A ½òRò¿
    ,öÌô¼óY BÈóÀô¨òŸŒË BÈò» \͘i Ü øÑŒjòÀòR»A ½òRòÀò· ÆFA–jó´ô»A CŒjô´òÍ Ü Ð˜hú»A Åø¿–ÛóÀô»A ½òRò¿ŒË
šjó¿ BÈóÀô¨òŸŒË Kø÷ÎòŸ BÈóZ͘i øÒòÃBòZôÍ™j»A ½òRòÀò· ÆFA–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ð˜hú»A µø¯BòÄóÀô»A ½òRò¿ŒË
\ôÍŒi BÈò» oôÎò» øÒò¼ò¤ôÄòZô»A ½òRòÀò· ÆFC–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ü Ð˜hú»A µø¯BÄóÀô»A ½òRò¿ŒË
( Á¼n¿Ë ÐiBbJ»A ÊAË i ).šjó¿ BòÈóÀô¨òŸŒË

Artinya: Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat. Orang mukmin yang tidak suka membaca Al Qur’an adalah seperti buah korma, baunya tidak begitu harum tetapi manis rasanya. Orang munafik yang membaca Al Qur’an ibarat sekuntum bunga, berbau harum tetapi pahit rasanya. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an seperti buah hanzalah, tidk berbau dan rasanya pahit sekali (Bukhori Muslim)
Dalam hadits lain juga disebutkan yang artinya: “ Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah peribadatan, membaca al Qur’an secara bergiliran dan ajar-mengajarkannya terhadap sesama, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketentraman, akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, juga Alloh akan selalu mengingat mereka”.  ( H.R. Muslim dari Abu Hurairah).
Dari hadits diatas, membaca Al Qur’an, ajar-mengajarkannya kepada  sesama mempunyai manfaat yang sangat luar biasa.
Dalam hadits lain  dari anas r.a Rosululloh memerintahkan : “ perbanyaklah membaca Al Qur’an di rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah yang tidak ada membaca Al Qur’an, akan seikit sekali dijumpai kebaikan di rumah itu, dan akan banyak sekali kejahatan, serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah” (HR. Daruquthni).
Sedangkan mengenai pahala membaca Al Qur’an Ali bin Abu Tholib mengatakan bahwa tiap-tiap orang yang membaca Al Qur’an dalam sholat akan mendapat pahala limapuluh kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang diucapkan, membaca Al Qur’an diluar sholat dalam keadaan berwudlu pahalanya duapuluhlima kali kebajikan untuk tiap huruf yang diucapkan, dan orang yang membaca al Qur’an dengan tidak berwudlu pahalnya sepuluh kali kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkan.

Mempelajari Dan Mengajarkan Al Qur’an
Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk mempelajari dan mengajarkan kitab sucinya Al Qur’an. Rosululloh SAW telah mengatakan:
( ÐiBbJ»A ÊAË i) ÉòÀú¼ò§ŒË ÆFA–jó´ô»A Áú¼ò¨òM Åò¿ Áó·•jôÎòa
Artinya : “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”.
Dalam hadits yang lain Rosululloh mengatakan: “Sesungguhnya orang yang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam Kitabullooh lebih baik yang seperti itu daripada sembahyang sunat seratus rokaat”.
Jadi belajar Al Qur’an itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap mukmin, begitu juga mengajarkannya. Belajar al Qur’an itu hendaknya dari semenjak kecil, sebaiknya mulai umur  5 atau 6 tahun sebab umur 7 tahun sudah disuruh sembahyang, sebagaimana hadits Rosul: Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat bila sudah berumur 7 tahun dan pukullah bila dia tidak mengejakan sholat jika berumur 10 tahun”.
Belajar dan mengajarkan Al Qur’an merupakan dua hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Sedapat mungkin hasil yang dipelajari itu terus diajarkan pula dan demikianlah seterusnya. Sebagaimana yang dilakukan Rosululloh ketika beliau menerima wahyu, waktu itu juga terus diajarkan kepada para sahabat. Para sahabat juga berbuat seemikian pula, demikian secara bersambung-menyambung seperti rantau yang tidak ada putus-putusnya.
Pekerjaan mengajarkan Al Qur’an merupakan tugas yang sangat mulia di sisi Alloh. Didalam tugas mengajarkan Al qur’an terdapat tiga kemuliaan, yaitu: kemuliaan mengajar yang merupakan warisan tugas para Nabi, kemuliaan membaca Al Qur’an sementara mengajar, dan kemuliaan memperdalam maksud yang terkandung didalamnya.
Rosululloh saw telah berswabda:

  ö¶Bòq øÉôÎò¼ò§ ŒÌóÇŒË øÉÎø¯ ó©òNô¨òNòNòÍŒË òÆFA–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ð˜hú»AË ,øÑŒiŒjòJô»A øÂAŒjø¸»A øÑŒjò°ún»A ò©ò¿ ÆFA–jó´»BI •jøÇ BòÀ»A
( Á¼nÀ»AË ÐiBbJ»A ÊAË i)  øÆAŒjôUŒA Éò»
Artinya:  Orang yang membaca Alqur’an dengan mahir, kelak mendapat tempat dalam surge bersama-sama dengan Rosul-rosul yang mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al Qur’an tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tampak berat lidahnya, ia akan mendapat dua pahala”. (HR. Bukhori dan Muslim)

Membaca Al Qur’an Dengan Suara Merdu
Disunahkan membaca Al Qur’an dengan suara yang bagus dan merdu, sebab membaca dengan merdu akan menambah uslubnya al Qur’an. Rosul bersabda:
ôÁó¸øMAŒÌôuŒBøI òÆFA–jó´»A AÌóÄø÷ÍŒk
Artinya: Hiasilah Al Qur’an dengan suaramu yang merdu

Juga hadits lain:
½ÎøÀòUô»A  KøZóÍŒË ½ôÎøÀòVô»A "A
Artinya: Alloh itu indah dan mencintai keindahan

Juga Qur’an surat Al Muzzamil: 4 Alloh berfirman:
ÝÎMjM ÆCj´»A ½MiË
Artinya: .... dan bacalah Al Qur’an dengan tartil”

Oleh karena itu melagukan Al Qur’an dengan suara merdu adalah disunnahkan, asal tidak melanggar ketentuan dan tata cara membaca sebagaimana yang telah ditetapkan dalam ilmu qiroat dan tajwid. Sedangkan melagukan Al Qur’an dengan cara bermain-main serta melanggar dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut di atas hukumnya haram, orang yang membacanya dianggap fasiq, juga orang yang mendengarkannya turut berdosa. Dengan demikian maka pahala membaca Al Qur’an yang luar biasa besar itu akan semakin bertambah pahalanya dengan melagukan membaca Alqur’an dengan suara merdu yang berdasarkan kaidah ilmu qiroaat dan ilmu tajwid.


Makalah disusun sebagai bahan diskusi Penyuluh Banyumas
Hari Rabu : 19 Oktober 2011
Di Rumah : Faidus Sa’ad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar