Rabu, 31 Oktober 2012

Dekat Masjid Koq Musuhan..?

Suatu hari saya diajak konsultasi oleh Pak Bau Sukirso,S.E. tentang warganya yang mengadukan tetangganya karena usaha cucian motor mobilnya mengganggu baik dari bisingnya suara, tampias air maupun dari bau yang tidak enak (tapi bukan Bau Sukirso lo ya!). Sebenarnya masalah ini sederhana dan mudah diselesaikan jika saja antara kedua keluarga yang berhimpit rumah dan masih saudara itu terjalin komunikasi dan silaturrahmi yang baik. Namun namanya juga setan, ga bakalan rela kalau keturunan Nabi Adam ini saling hidup rukun ya? Demikian pula dengan masalah ini, yang seharusnya gampang diselesaikan tetapi menjadi masalah yang ruwet (sebenarnya sih dibuat ruwet) karena keduanya ada rasa saling kecurigaan sehingga ketika ada apa-apa selalu diterima dengan negatif yang menganggap itu semua sebagai ungkapan rasa tidak suka. Kalau sudah begini susah khan...? masalah ga akan selesai kalau tidak ada kemauan baik dan pikiran baik. Yang lebih menggelitik aalah ungkapan pak Kades, "Ujarku tah cerek mesjid tapi koq kya kue bae" (maksudnya rumahnya dekat masjid koq seneng musuhan begitu) Masjid adalah rumah Alloh, simbol kesucian. Dekat dengan masjid berarti dekat dengan rumahnya Alloh yang juga berarti dekat dengan Alloh. Ini adalah kesimpulan sederhana yang belum tentu benar dan tidak semua salah. Simbol keagamaan menunjukkan ada penganut agama tersebut. tapi dekat dengan Alloh tidak hanya dekat dengn simbol dan ritual saja tapi bagaimana ia bisa memahami dan melaksanakan kehendak Alloh yang tercantum dalam syariatNya. Jika kedekatan dengan Alloh atau kwalitas agama dinilai dengan kedekatan dengan tempat ibadah, kasihan warga yang jauh dari masjid maupun Baitullah. Jadi Islam adalah akhlak, kepribadian yang tercermin dalam perilaku sehari-hari yang Islami. Islam bukan simbol, tetapi Islam adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebagian kehendak Tuhan dalam hidup bertetangga. 1. Tidak Iman seseorang jika tetanggamu merasa tidak aman. 2. Setiap tindakan niatlah untuk memberikan manfaat kepada orang lain, jangan sebaliknya. 3. Cintailah saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri. 4. Shodaqoh bisa menolak bala. 5. Tidak ada do'a yang ditolak bagi do'anya orang teraniaya. 6. Banyak lagi yang lainnya.

Pendidikan Akhlak Pada Masyarakat

Rosululloh pernah bersabda: " Sesungguhnya aku diutus oleh Alloh SWT untuk menyempurnakan akhlak" Pemahaman tentang agama hanya sering dikaitkan dengan ibadah-ibadah di masjid seperti sholat, puasa, wiridan dan mujahadah. padahal ibadah (ubudiyah)itu mesti selalu terkait terhadap perilaku akhlak dalam bermasyarakat dan beriteraksi dengan lingkungan (rububiyah). Ketika kita diperintahkan menjalankan sholat, maka sholat yang kita kerjakan itu harus mempunyai efek bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Ketika kita berpuasa maka puasa kitapun dituntut untuk bisa mengendalikan nafsu keduniawian dan bisa menghayati kehidupan orang miskin sehingga kita bisa memberdayakan orang-orang miskin dilingkungan kita dengan zakat dan shodaqoh. Namun seringkali ajaran agama Islam yang sangat mulia itu hanya menjadi ajaran dan ritual di seputar tempat ibadah (masjid)tanpa diimplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Penyuluh Agama Islam Fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan Bimbingan Penyuluhan dan Pembangunan melalui bahasa Agama dituntut untuk bisa membumikan ajaran-ajaran Islam ini dalam kehidupan bermasyarakat. Menerjemahkan kehendak Alloh dalam aplikasi kehidupan serta bisa memecahkan permasalahan dekadensi moral di masyarakat. Penyuluh Agama juga harus mampu berkordinasi dan bermitra dengan semua lembaga terkait demi tercapainya tujuan penyuluhan.

Rabu, 10 Oktober 2012

Makna Sedekah


MAKNA SEDEKAH
QS. An Nisa: 114
لاخيرفي كثيرمن نجوهم الامن امر بصدقة ومعروف اواصلاح بين الناس ومن يفعل ذالك ابتغاء مرضات الله فسو فنؤتيه اجرا عظيما
Artinya:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan orang yang menyuruh memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridloan Alloh SWT, maka kelak kami memberi pahala yang besar”. (An Nisa:114)

QS, Al Baqoroh: 21
يسئلونك ماذا ينفقون قل ماانفقتم من خير فللوالدين والاقربين واليتمى والمسكين
وابن السبيل وماتفعلوا من خيرفان لله به عليم
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah : “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (Al-Baqarah : 215)


MUKJIZAT AL QUR’AN

Al Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW Alqur’an merupakan wahyu yang sekaligus mukjizat terbesar bagi nabi Muhammad yanag sekaligus mukjizat terbesar diantara mukizat-mukjizat yang telah diberikan oleh Alloh kepada Nabi-Nabi sebelum nabi Muhammad.
 Dari kenyataan tersebut  maka ketika kita terkagum-kagum dengan cerita Nabi Musa dengan tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular dan bisa membelah samudera, atau mendengar kisah Nabi Isa yang bisa menyembuhkan orang yang sudah meninggal dunia atau kisah Nabi Nuh yang bisa memprediksi datangnya banjir semua itu masih kalah besar dibanding mukjizat Al Qur’an. Namun begitu masih banyak umat Islam yang belum bisa merasakan kebesaran mukjizat tersebut dan masih menganggap lebih hebat mukjizat yang diberikan nabi terdahulu sehingga saking terkagumnya banyak yang meniru model dakwah nabi terdahulu dengan jalan menurunkan malapetaka kepada umat yang yang di anggap kafir, yaitu dengan jalan terror bom. Padahal Al Qur’an adalah penyempurna ajaran-ajaran terdahulu.
Padahal maksud diberikannya mukjizat kepada para nabi adalah untuk menjadi hujjah kenabian supaya umat mau mengikuti ajaran syariat Islam yang Tauhid, bukan malah memusuhi Islam. Mukjizat seperti inilalah yang dimiliki Al Qur’an yang telah terbukti diterapkan oleh Nabi Muhammad sehingga beliau dijadikan uswatun khasanah.
Setelah orang masuk Islampun Mukzizat Al Qur’an menuntun umatnya menuju kebahagiaan.
Macam-macam mujizat Al Qur’an
Al Qur’an dilihat dari segi manapun merupakan mujizat.
  1. Dari bahasa merupakan mujizat sebab sebelum qur’an turun byk diselenggarakan sayembara syair. Ternyata keindahan mujizat Al Qur’an ketika tidak ada yang bisa menandingi sampai sekarang. Ummul Qois seorang ahli syair sangat tertawan dengan keindahan Al Qur’an sehingga ia masuk Islam.
  2. Dari Sejarah, seorang ahli sejarah Perancis menyatakan bahwa Al Qur’an mustahil dibuat ole Muhammad yang justru seorang Ummi. Kisah-kisah yang ada dalam Al Qur’an dilihat dari urutan dan kejadian sejarahnya sangat otentik. Pas dengan kenyataan
  3. Dari segi Seni, merupakan satu-satunya kitab suci yang mempunyai cabang-cabang lagu tilawah.
  4. Membacanya bisa menjadi obat penawar, menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani.

Fadlilah Membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an adalah amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya adalah Kitab Suci Illahi. Al Qur’an adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin,  baik dikala senang maupun di kala susah, dikala gembira maupun dikala sedih. Bahkan membaca Al Qur’an itu bukan saja sebagai amal ibadah, tapi juga sebagai obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.
Testimoni pembaca al Qur’an
Ahmad (nama samaran) adalah seorang pemuda dari keluarga miskin dan menikah dengan seorang hafidzoh dari keluarga yang lumayan kaya. Karena masih menganggur maka permasalahan ekonomi sering menjadi sebab pertengkaran diantara mereka berdua, sehingga pernah suatu ketika karena sudah ngga tahan sang istri minta cerai. Sang suami mengijinkan dan mau memenuhi keinginan sang Istri tetapi dengan satu syarat. Yaitu sebelum memutuskan bercerai sang istri diminta untuk menghatamkan Al Qur’an 40 kali selama 40 hari. Jika dalam waktu tersebut sang suami tidak bisa memberikan rezeki yang layak maka sang suami akan memenuhi tuntutan istri untuk bercerai. Tuntutan dan syarat suami istri tersebut dicatat dalam perjanjian bermaterai. Mulailah sang istri mengamalkan membaca Al Qur’an. Baru 25 hataman, rezeki berdatangan ke rumah luar biasa. Setiap hari ada orang yang dating meminta bantuan sang jasa sang suami dan rezeki pun berdatangan. Akhirnya sang istri ngga jadi menuntut cerai karena ekonomi sekarang sudah membaik. Sekarang (thn 2011) suami istri tersebut sedang menunaikan ibadah haji dalam usia yang relative muda, 42 tahun. 
 Tentang keutamaan membaca Al Qur’an Rosululloh telah menyatakan dalam suatu hadits:
,Kø÷ÎòŸ ŒBÈóÀô¨òŸŒË Kø÷ÎòŸ BÈóZ͘i øÒòU•jôM•ÜA ½òRòÀò·  ÆFA–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ð˜hú»A Åø¿–ÛóÀô»A ½òRò¿
    ,öÌô¼óY BÈóÀô¨òŸŒË BÈò» \͘i Ü øÑŒjòÀòR»A ½òRòÀò· ÆFA–jó´ô»A CŒjô´òÍ Ü Ð˜hú»A Åø¿–ÛóÀô»A ½òRò¿ŒË
šjó¿ BÈóÀô¨òŸŒË Kø÷ÎòŸ BÈóZ͘i øÒòÃBòZôÍ™j»A ½òRòÀò· ÆFA–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ð˜hú»A µø¯BòÄóÀô»A ½òRò¿ŒË
\ôÍŒi BÈò» oôÎò» øÒò¼ò¤ôÄòZô»A ½òRòÀò· ÆFC–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ü Ð˜hú»A µø¯BÄóÀô»A ½òRò¿ŒË
( Á¼n¿Ë ÐiBbJ»A ÊAË i ).šjó¿ BòÈóÀô¨òŸŒË

Artinya: Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat. Orang mukmin yang tidak suka membaca Al Qur’an adalah seperti buah korma, baunya tidak begitu harum tetapi manis rasanya. Orang munafik yang membaca Al Qur’an ibarat sekuntum bunga, berbau harum tetapi pahit rasanya. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an seperti buah hanzalah, tidk berbau dan rasanya pahit sekali (Bukhori Muslim)
Dalam hadits lain juga disebutkan yang artinya: “ Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah peribadatan, membaca al Qur’an secara bergiliran dan ajar-mengajarkannya terhadap sesama, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketentraman, akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, juga Alloh akan selalu mengingat mereka”.  ( H.R. Muslim dari Abu Hurairah).
Dari hadits diatas, membaca Al Qur’an, ajar-mengajarkannya kepada  sesama mempunyai manfaat yang sangat luar biasa.
Dalam hadits lain  dari anas r.a Rosululloh memerintahkan : “ perbanyaklah membaca Al Qur’an di rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah yang tidak ada membaca Al Qur’an, akan seikit sekali dijumpai kebaikan di rumah itu, dan akan banyak sekali kejahatan, serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah” (HR. Daruquthni).
Sedangkan mengenai pahala membaca Al Qur’an Ali bin Abu Tholib mengatakan bahwa tiap-tiap orang yang membaca Al Qur’an dalam sholat akan mendapat pahala limapuluh kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang diucapkan, membaca Al Qur’an diluar sholat dalam keadaan berwudlu pahalanya duapuluhlima kali kebajikan untuk tiap huruf yang diucapkan, dan orang yang membaca al Qur’an dengan tidak berwudlu pahalnya sepuluh kali kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkan.

Mempelajari Dan Mengajarkan Al Qur’an
Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk mempelajari dan mengajarkan kitab sucinya Al Qur’an. Rosululloh SAW telah mengatakan:
( ÐiBbJ»A ÊAË i) ÉòÀú¼ò§ŒË ÆFA–jó´ô»A Áú¼ò¨òM Åò¿ Áó·•jôÎòa
Artinya : “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”.
Dalam hadits yang lain Rosululloh mengatakan: “Sesungguhnya orang yang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam Kitabullooh lebih baik yang seperti itu daripada sembahyang sunat seratus rokaat”.
Jadi belajar Al Qur’an itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap mukmin, begitu juga mengajarkannya. Belajar al Qur’an itu hendaknya dari semenjak kecil, sebaiknya mulai umur  5 atau 6 tahun sebab umur 7 tahun sudah disuruh sembahyang, sebagaimana hadits Rosul: Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat bila sudah berumur 7 tahun dan pukullah bila dia tidak mengejakan sholat jika berumur 10 tahun”.
Belajar dan mengajarkan Al Qur’an merupakan dua hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Sedapat mungkin hasil yang dipelajari itu terus diajarkan pula dan demikianlah seterusnya. Sebagaimana yang dilakukan Rosululloh ketika beliau menerima wahyu, waktu itu juga terus diajarkan kepada para sahabat. Para sahabat juga berbuat seemikian pula, demikian secara bersambung-menyambung seperti rantau yang tidak ada putus-putusnya.
Pekerjaan mengajarkan Al Qur’an merupakan tugas yang sangat mulia di sisi Alloh. Didalam tugas mengajarkan Al qur’an terdapat tiga kemuliaan, yaitu: kemuliaan mengajar yang merupakan warisan tugas para Nabi, kemuliaan membaca Al Qur’an sementara mengajar, dan kemuliaan memperdalam maksud yang terkandung didalamnya.
Rosululloh saw telah berswabda:

  ö¶Bòq øÉôÎò¼ò§ ŒÌóÇŒË øÉÎø¯ ó©òNô¨òNòNòÍŒË òÆFA–jó´ô»A •CŒjô´òÍ Ð˜hú»AË ,øÑŒiŒjòJô»A øÂAŒjø¸»A øÑŒjò°ún»A ò©ò¿ ÆFA–jó´»BI •jøÇ BòÀ»A
( Á¼nÀ»AË ÐiBbJ»A ÊAË i)  øÆAŒjôUŒA Éò»
Artinya:  Orang yang membaca Alqur’an dengan mahir, kelak mendapat tempat dalam surge bersama-sama dengan Rosul-rosul yang mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al Qur’an tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tampak berat lidahnya, ia akan mendapat dua pahala”. (HR. Bukhori dan Muslim)

Membaca Al Qur’an Dengan Suara Merdu
Disunahkan membaca Al Qur’an dengan suara yang bagus dan merdu, sebab membaca dengan merdu akan menambah uslubnya al Qur’an. Rosul bersabda:
ôÁó¸øMAŒÌôuŒBøI òÆFA–jó´»A AÌóÄø÷ÍŒk
Artinya: Hiasilah Al Qur’an dengan suaramu yang merdu

Juga hadits lain:
½ÎøÀòUô»A  KøZóÍŒË ½ôÎøÀòVô»A "A
Artinya: Alloh itu indah dan mencintai keindahan

Juga Qur’an surat Al Muzzamil: 4 Alloh berfirman:
ÝÎMjM ÆCj´»A ½MiË
Artinya: .... dan bacalah Al Qur’an dengan tartil”

Oleh karena itu melagukan Al Qur’an dengan suara merdu adalah disunnahkan, asal tidak melanggar ketentuan dan tata cara membaca sebagaimana yang telah ditetapkan dalam ilmu qiroat dan tajwid. Sedangkan melagukan Al Qur’an dengan cara bermain-main serta melanggar dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut di atas hukumnya haram, orang yang membacanya dianggap fasiq, juga orang yang mendengarkannya turut berdosa. Dengan demikian maka pahala membaca Al Qur’an yang luar biasa besar itu akan semakin bertambah pahalanya dengan melagukan membaca Alqur’an dengan suara merdu yang berdasarkan kaidah ilmu qiroaat dan ilmu tajwid.


Makalah disusun sebagai bahan diskusi Penyuluh Banyumas
Hari Rabu : 19 Oktober 2011
Di Rumah : Faidus Sa’ad

Rabu, 03 Oktober 2012


ZAKAT, INFAK DAN SHODAQOH
Masalah zakat, infak dan shodaqoh adalah masalah yanvg penting dibahas sebab zakat adalah salah satu rukun Islam yang waqjib dijalankan oleh orang yang sudah mengaku Islam. Dan jika tidak dilaksanakan maka Islam dan Iman kita tidak sempurna.
Disamping itu sekarang kita sedang menggiatkan BAZ yang merupakan program Umat Islam untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam.
Dalam Al Qur’an banyak sekalai ayat-ayat yang memerintahkan zakat. Bahkan karena pentingnya zakat ini perintah sholat dalam al Qur’an selalu diikuti perintah zakat.
Ayat khusus untuk menarik zakat adalah Q.S.
....Á¸MB³fu Á¸»AÌ¿A Å¿ ha
Artinya : Ambillah shodaqoh …..
Kita juga diingatkan oleh Alloh tentang bahayanya ketika kita melalaikan zakat.Q.S. Ali Imrom: 180 menyebutkan:
 ÁÈ»jq ÌÇ ½I Á¸» AjÎa ÌÇ É¼y² Å¿ "A ÁÇBMA BÀI Æ̼bJÍ ÅÍh»A ÅJnZÍ ÜË
É¿Bδ»A ÂÌÍ ÉI̼bI B¿ Æ̳Ì^Îm
Artinya: “ Janganlah sekali-kali orang yang bakhil dengan harta yang Alloh berikan kepadanya dari karuniNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat”. (Q.S. Ali Imron: 180)
Rosululloh SAW juga bersabda:
Ò³fv»BI Á¸yAj¿ AËËAeË ÑB·l»BI Á¸»AÌ¿A AÌÄnYA
Artinya : “ Jagalah hartamu dengan zakat dan obatilah penyakitmu dengan sodaqoh”
 Pengertian zakat swcara bahasa artinya bersih atau suci. Maksudnya dengan  zakat bisa membersihkan harta kita yang kotor, subhat uang mungkin kita tidaak tahu sumber dari harta tersebut. Setelah harta kita beersih maka kita akan terasa nyaman dalam menggunakannya dan akan bertambah keberkahan hartanya. Ibarat makanan, bila makanan itu tidak bersih maka makanan itu tidak enak bahkan akan menyebabkan penyakit.
Sedangkan zakat menurut istilah adalah sejumlah harta tertentu (nisob) yang wajib dikeluarkan sebagian untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat tertentu.
Adapun nisob dari masing-masing harta menurut jumhur adalah sebagai berikut:
Nama Barang
Nisobnya
Zakatnya
1.      Emas
2.      Perniagaan
3.      Pertanian
4.      Barang Temuan
5.      Profesi
93, 6 gram
Standar Emas
750 kg
Tidak ada nisob
Standar emas
2,5 %
2,5 %
10 % atau 5 %
20 %
2,5 %
Pelaksanaan syariat zakat pada masa khalifah Abu Bakar sangat keras. Pada saat itu ada sekelompok orang Islam yang menolak membayar zakat. Maka dengan komitmen untuk meluruskan ajaran Islam dengan dilandasi kearifan dan ketegasan, khalifah dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Pada masa kholifah Umar bin Khotob RA zakat menjadi sektor penting un tuk meningkatkan kesejahteraan kaum muslimin sekaligus dapat menjadi sarana  yg strategis.
Infak
Infak adalah mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki untuk mengharap ridlo Alloh dan tambahan barokah dari harta yang dimiliki tanpa persyaratan tertentu.
Firman Alloh Q.S. Albaqoroh: 261
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムóOßgs9ºuqøBr& Îû È@Î6y «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y Ÿ@Î/$uZy Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ï軟Òム`yJÏ9 âä!$t±o 3 ª!$#ur ììźur íOŠÎ=tæ ÇËÏÊÈ  
Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
Dari ayat diatas jelas bagi kita orang yang mengaku beriman kepada Alloh bahwa bila kita membelanjakan harta kita dijalan Alloh maka harta kita tidak akan berkurang justru akan dilipatgandakan. Disamping itu kedermawanan akan membuat kita semakin dekat dengan Alloh, dekat dengan rahmat Alloh dan jauh dari neraka. Sebaliknya jika kita kikir akan jauh dari Alloh, jauh dari rohmat Alloh dan dekat dengan neraka.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"A Å¿ fΨI ½ÎZJ»AË ,ÉIAh§ fΨI ,ÉÀYj»A Å¿ KÍj³ "A Å¿ KÍj³ ÏZn»A ,ϼ§ BÍ
ÉIAf§ Å¿ KÍj³ L ÉÀYi Å¿ fΨI
Begitulah derajat bagi orang yang dermawan dan ancamannya bagi orang bakhil.
Rosulullloh juga mengingatkan pentingnya keermawanan bagi tegaknya hidup kemasyarakatan. Nabi bersabda:
S»BR»AË ,ÕAj¿ÜA ¾f¨I ÏÃBR»AË ,ÕBÀ¼¨»A Á¼¨I BÈ»ËA ,ÕBÎqA Ò¨IiBI BÎÃf»A ÂA̳A
Æ̼ÇBV»A ¹¼È» ÕBÀ¼¨»A Á¼§ ÜÌ»Ë .ÕAj´°»A Ņ̃fI ©IAj»AË ,ÕBÎÄ«ÜA ÑËBbnI
ÕBÎÄ«ÜA ¹¼È» ÕAj´°»A ÕB§e ÜÌ»Ë ,ÕAj´°»A ¹¼È» ÕBÎÄ«ÜA ÑËBbm ÜÌ»Ë
Artinya: “ Tentramnya dunia dengan empat perkara. Pertama adalah dengan ilmunya para ulama, kkedua dengan adilnya para pemimpin, ketiga dengan kedermawanan para orang kaya dan keempat dengan doanya para fakir miskin. Kalau tidak dengan ilmunya para ulama maka kan rusaklah kebodohan, kalau orang kaya tidak dermawan maka akan rusak para fakir miskin dan jika para fakir tidak mendoakan maka rusaklah para hartawan”.
Jadi keempat pilar tegaknya dunia tersebut harus berjalan seiring. Terutama dalam menjalankan syariat zakat ini harus tidak meninggalkan pertimbangan para ulama, tidak boleh semau sendiri. Nabi bersabda:
.PBμI TÝRI Ï»B¨M "A ÁÈμNJί ,ÕBÈ´°»AË ÕBÀ¼¨»A Å¿ ÆËj°Í ÏN¿A ϼ§ Å¿k ÏMDÎm
BÀ»B£ BÃB^¼m ÁÈμ§ Ï»B¨M "A ¡¼nÍ  ÒÎÃBR»AË .ÁÈJn· Å¿ Ò·jJ»A ©¯jÍ BÈ»ËA
ÆBÀÍA jάI BÎÃf»A Å¿ ÆÌUjZÍ ÒR»BR»AË
Artinya: “ Akan datang suatu zaman pada umatku, mereka meninggalkan ulama, maka Alloh akan menguji/menyiksaa mereka dengan tiga cobaan. Pertama diangkat barokah dari pekerjaannya, kedua Alloh akan memberikan kepada mereka pemimpin yang dzolim dan ketiga akan meninggal dunia dalam keadaan tidak beriman”.
Mudah-mudahan bermanfaat.

[166] Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.