Rabu, 07 November 2012

Konsep Kebahagiaan Dunia Akherat


Pada pemabahasan ini akan melengkapi tema sebelumnya yaitu Keselamatan Dunia Akherat I.
Konsep kebahagian dunia dan akherat sebagaimana do'a yang senantiasa kita panjatkan robbana aatina fiddunya hasah wafil aakhiroti hasah waqina 'adzaabannaar tidak lepas dari makna Islam dan Iman itu sendiri.
Iman yang secara epistemologi berasal dari kata Aslama Yuslimu Islaman yang bermakna proses menuju keselamatan. Jadi Islam adalah proses. Sedangkan Iman berasal dari kata Aamana yu'minu iimaanan yang berarti proses menjadi aman, damai. Jadi seseorang yang mengaku muslim maupun mukmin  seorang yang sedang melakukan proses mencapai kebahagiaan didunia dan akherat.
        Untuk bisa selamat dunia dan akherat harus bisa memahami dan mengamalkan syariat Islam, menjalankan apa yang dikehendaki oleh Alloh atau yang disebut Maqoshidusyar'iyah. (Yudian W). Maksud atau kehendak Alloh itu tercermin dalam 3 ayat yaitu ayat Qaulliyah, ayat Kauniyah dan ayat Insaniyah. Supaya bisa bahagia di dunia dan akherat, setiap manusia harus tunduk kepada ketiga ayat ersebut di atas. Jika kita mengkufuri ketiganya maka kita tidak akan selamat dan tidak akan damai dunia dan akherat.
          Ayat qauliyah adalah kehendak Alloh yang termaktub dalam Al Quran. Inti isi Al Qur'an adalah lafal laa ilaha illalloh, atau ketauhidan. Dengan katauhidan ini maka akan menjembatani  setiap amal perbuatan kita sampai dengan akherat, sehinggga kebaikan-kebaikan kita akan sampai diakherat yang kesimpulan akhirnya adealah mendapat surga. tanpa keyakinan tauhid ini, maka sebagus apapun amaliyah kita hanya diperoleh di dunia saja. Pemahaman materi ke 2 keselamatan dunia akherat I mengarah kepada pemahaman ayat qauliyah. Yaitu penekanan kepada  aqidah dan beroreantasi kepada akherat. ini baru pemahaman tk I. Disamping sebagai jembatan menuju surga, amaliyah sebagai spirit, penuntun kehidupan dan sebagai pengendali faktor x yang tidak bisa diprediksi oleh manusia.
           Ayat Kauniyah adalah fenomena alam semesta ini dengan hukum-hukum positip dan negatifnya, hukum pasang-pasangannya. Seseorang yang tidak mengimani terhadap ayat kauniyah ini maka ia tidak akan  bahagia di dunia karena dihukum oleh secara langsung didunia ini. Sebagai contoh hukum berat jenis, maka ketika kita tidak percaya, kita akan celaka karena tenggelam. Termasuk ayat kauniyah ini adalah ilmu-ilmu exact, biologi dan teknologi. Karena untuk beribadah, kita pun memakai teknologi.  Pengalaman dijajah Belanda selama 350 tahun menunjukkan bahwa sealim dan sesakti apapun orang Islam Indonesia yang jumlahnya 90% tidak bisa mengusir Belanda karena Muslim di Indonesia tidak menguasai teknologi, kalah sama Belanda yang jumlahnya sedikit. Keris melawan Senapan jelas keris kalah. Jadi supaya kita kita bisa selamat dan bahagia di dunia maupun diakherat, maka orang Islam juga harus menguasai teknologi.
            Ayat-ayat Insaniyah yaitu tanda-tanda kekuasaan Alloh yang diberikan melalui manusia. Maksudnya dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat, hanya mengharap ridlo Alloh saja tidak cukup. Ridlo dan ampunan Alloh juga masih tergantung kepada manusia. Seperti orang tua sealim apapun tidak akan masuk surga kalau ternyata dia tidak peduli kepada tetangga dan mengajak anaknya mengamalkan agama. Anak juga tidak akan masuk surga jika tidak menghormati orang tua. Bahkan untuk naik haji, kitapun butuk orang lain untuk membuat pasphor. Jadi untuk masuk surga kita tidak bisa mengandalkan ibadah kita sendiri langsung kepada Alloh, tetapi kita juga harus berlaku baik kepada manusia di sekeliling kita.(wallohu a'lam)
           

            
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar